Friday, May 2, 2014

Sudut Pandang Orang Ketiga

Saya, kamu dan dia. Sekarang.Dulu, ada kamu, dia dan saya.
Saya tahu. Entah kenapa saya jadi serba tahu.
Mungkin karena saya tahu kamu dan juga saya tahu dia.
Mata kalian terlalu mirip untuk menipu saya.
Saya tahu karena kalian selalu ada diantara saya dan pada akhirnya saya diantara kalian.
Tawa kalian pun sama.
Saya tidak pernah berhenti berpikir kalau kalian adalah dua pasang yang amat serasi.
Ya, saya tahu. Dan jangan salahkan saya.
Nama kalian selalu berdampingan bak bulan dan bintang.
Maaf, saya lancang. Tapi lagi-lagi saya hanya bisa bilang kalau saya ini tahu.
Saya tahu betul kalau sebenarnya atau paling tidak terkadang kalian tidak menginginkan saya ada.
Dan bukannya saya ingin ada diantara kalian. Tapi langit juga milik saya.
Dan saya tidak punya apa-apa lagi selain itu.
 Bisa apa saya selain menjadi seorang saya?

Wednesday, February 12, 2014

Beli Dimana Mood Untuk Berkarya?

Kasihan!

Si kepala impulsif merasa suntuk berbulan bulan. Suntuk memang bukan alasan,
tapi semangat dan percaya diri yang belum datang.

Mungkin dia harus gerak cepat dan lebih spontan. Padahal perkataan si Raja tentang orang malas dan beribu keinginannya sempat jadi trigger lalu dilupakan begitu saja.

Terlalu banyak hal yang dimulai dan belum diselesaikan bikin otak berasap ya?

Masalahnya adalah kadang ukuran menjadi soal untuk seseorang yang masih belajar seperti dia. Bersyukurlah untuk dia yang masih merasa ingin tahu.
Dia tahu bagaimana sakitnya bertahan dari ketidaktahuan.

Sudah ya,
Si kepala impulsif mulai bosan melantur.
Kata-kata yang keluar tanpa  dipikirkan tidak membuatnya puas.
Di depan matanya, dia tahu apa yang benar-benar harus dicari
dan tidak lagi dicari.